A. Pengertian
Puisi
adalah bentuk karya sasatra yang menggunakan kata-kata yang indah dan bermakna. Dalam pengertian lama, puisi merupakan
bentuk karangan terikat. Akan tetapi, dalam pengertian modern, puisi adalah
aktualisasi ekspresi dan ungkapan jiwa penulisnya yang ditulis secara bebas
namun tetap memiliki ciri yang khas.
B. Jenis Puisi
(1) Puisi Lama
Ciri-ciri
· Terikat oleh banyak baris dalam tiap
bait.
· Terikat oleh banyak kata atau suku kata
dalam tiap baris.
· Adanya rima atau persajakan.
· Adanya irama atau ritme atau alunan
bunyi.
Contoh:
Sungguh elok asam belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Sungguh elok berbibir sumbing
Walau marah tertawa juga
Keterangan:
· Empat baris dalam satu bait.
· Setiap baris terdiri atas 4 kata.
· Rumus sajak ab ab (belimbing/sumbing =
a. lungga/juga = b)
· Irama atau ritme akan terllihat kalau
puisi (pantun) tersebut dibacakan. Timbulnya irama karena adanya rima dan
satuan sintaksis yang diwujudkan dalam tekanan, nada, dan jeda.
Jenis Puisi Lama :
1.
mantra
2.
gazal
3.
bidal
4.
pantun kilat
5.
gurindam
6.
syair
7.
talibun
8.
seloka
(2) Puisi Baru
Ciri-ciri :
· Tidak terikat aturan tertentu tetapi
memiliki ciri khas.
· Lebih mengutamakan isi/makna daripada
struktur/bentuk.
Contoh:
Dengan puisi,aku
Karya Taufiq Ismail
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku bantu
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengengang
Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
1965
Keterangan :
· Tidak ada aturan jumlah baris.
· Tidak ada sampiran, semua merupakan
isi.
· Tetap ada ciri khas, bahasa padat.
C.Unsur-unsur
(1). Unsur Fisik
a. Diksi atau Pilihan Kata
· maknanya
· komposisi bunyi dalam rima dan irama
(ritme)
· urutan kata
· efek keindahan (estetis)
· kata-kata bersifat konotatif
b. Pengimajian
· Pengalaman imajinasi penyair.
· Pembaca merasa melihat dan meraskan.
c. Bahasa Figuratif (majas)
Majas adalah bahasa yang digunakan
penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara pengisian. Majas yang sering
dugunakan penyair untuk menyampaikan perasaan, pengalaman batin, harapan dan
sebagainya antara lain : majas personifiaksi, perbandingan, metafora, alegori,
repetisis, paralelisme, dan cufisme.
Contoh majas maetafora
AKU
Karya: Chairil
Anwar
Aku
ini binatang jalang
Dari
kumpulannya terbuang
Biar
peluru menembus kulitku
Aku
tetap meradang menerjang
Majas
metafora adalah pemadanan langsung satu hal dengan hal lain atau melihat
sesuatu dengan perantaraan sesuatu yang lain.
“Aku”
ini (adalah) “binatang jalang” adalah contoh pengguanaan majas metafora dalam
puisi.
Contoh majas personifikasi
JAKARTA
Karya: Husni Djamaludin
Jakarta adalah biskota
Yang berjubel penumpang
….
Jakarta adalah gedung-gedung percakar langit
Yang mencakar wajah-wajah kemiskinan rumah-rumah kumuh
Jakarta adalah komputer
Yang mengutak atik angka-angka nasib
Dan memutar
….
Jakarta adalah gedung-gedung pencakar
langit
Yang mencakar wajah-wajah kemiskinan
rumah-rumah kumuh :
adalah contoh majas personifikasi. Gedung-gedung pencakar langit diibaratkan
menjadi benda yang bernyawa yang mencakar wajah-wajah kemiskinan rumah-rumah
kumuh. Mencakar digunakan penyair untuk menggambarkan betapa tinggi
gedung-gedung pencakar langit sehingga rumah-rumah kumuh seperti disobeknya.
Sedangkan Jakarta adalah biskota adalah
contoh metafora.
Contoh: majas
pleonasme
DALAM
GELOMBANG
Karya: S.T. Alisjahbana
Alun
berpulung naik meninggi
Turun
melembah jatuh ke bawah
Lidah
ombak menyerak buih
Surut
kembali di air gemuruh
Kami
mengalun di samudera-Mu
Bersoak
gembira tinggi membukit
Sedih
mengaduh jatuh ke bawah
Silih
berganti tiada henti
….
Turun melembah jauh ke bawah adalah contoh majas pleonasme dalam
puisi. Pleonasme adalah penggunaan kata-kata yang berlebih.
d. Rima
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi.
Fungsi rima:
· Membentuk musikalisasi.
· Efek bunyi semakin indah.
· Makna yang ditimbulkan semakin kuat.
contoh:
Dan angin pun mendesah
Merintih berkeluh kesah
Dengan suara serak-serak basah
Hati berdesah dilanda gundah
(2) Unsur Batin
a. Tema dan Amanat
· Tema adalah pokok persoalan yang
diungkapkan oleh penyair.
· Amanat adalah pesan yang disampaikan
penyair dalam puisinya.
Contoh:
Gadis peminta-minta
Setiap kita bertemu, gadis kecil
berkaleng kecil
Semyumku terlalu lekat untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang tanpa nyawa
Ingin aku ikut,gadis kecil berkalung
kecil
Pulang kebawah jembatan yang melulur
sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang
gemerlapan
Gembira dari kemayang riang
….
Tema atau persoalan yang diangkat
penyair dalam puisi di atas adalah kemanusiaan, yakni setiap manusia, baik yang
miskin maupun kaya martabatnya sama di hadapan Tuhan. Sedangkan amanatnya
adalah hargailah orang-orang miskin yang dianggap sampah masyarakat.
b. Perasaaan
Puisi
merupakan ekspresi perasaan penyair. Ekspresi itu dapat berupa
kegelisahan, kerinduan, kekaguman kepada alam.
Contoh:
KERINDUAN
Oleh:
Yunita Ramadhan
Saat
hari mulai berlalu
Melayangku
ke masa lalu
Kau
selalu ada di dekatku
Kapan
pun aku membutuhkanmu
…
Kapankan ini akan berlalu?
Ku
hanya bisa menunggu waktu
Tuk
berlalu ke arahmu
Memelukmu… melepas
kerinduanku
Penggalan
puisi diatas merupakan ekspresi kerinduan kepada seseorang.
c. Nada dan Suasana
Nada
puisi adalah sikap penyair kepada pembaca. Apakah melalui puisinya ia akan
menasihati, mengejek, menyindir atau bersikap lugas. Sedangkan suasana adalah
kondisi jiwa pembaca setelah membaca puisi.
PUISI
NASIHAT UNTUK DIRI
Wahai diri…
Janganlah kau melangkah di jalan
keputusasaaan
Karena di jalan ini terhampar berjuta
harapan
Janganlah kau berlalu mengarah pada
kegelapan
Karena di alam ini terdapat cahaya iman
…
Puisi
diatas berisi sikap penyair untuk menasihati pembaca agar tidak putus asa.
Dengan nada ini suasa hati pembaca akan tenang.
(Sumber: Husin, M.M, dan Dra. Eni Rita Zahara. 2009. Bahasa Indonesia SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga.)
(Sumber: Husin, M.M, dan Dra. Eni Rita Zahara. 2009. Bahasa Indonesia SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar